Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani

Bila kau melihat dunia ini, berada di tangan mereka, dengan segala hiasan, dan tipuannya, dengan segala bisa mematikannya, yang tampak lembut sentuhannya, padahal, sebenarnya mematikan bagi yang menyentuhnya, mengecoh mereka, dan membuat mereka mengabaikan kemudharatan tipu daya dan janji-janji palsunya - bila kau lihat semua ini - berlakulah bagai orang yang melihat seseorang menuruti nalurinya, menonjolkan diri, dan kerananya, mengeluarkan bau busuk. Bila (dalam situasi semacam itu) kau enggan memerhatikan kebusukannya, dan menutup hidung dari bau busuk itu, begitu pula kau berlaku terhadap dunia; bila kau melihatnya, palingkan penglihatanmu dari segala kepalsuan, dan tutuplah hidungmu dari kebusukan hawa nafsu, agar kau aman darinya dan segala tipu-dayanya, sedang bahagianmu menghampirimu segera, dan kau menikmatinya. Allah telah berfirman kepada Nabi pilihan-Nya: "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia, untuk Kami uji mereka dengannya, dan kurnia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal." (QS.20 -Thaaha :131).

Rabu, 08 Juli 2009

Ridho

Pengertian Ridho

Kata Ridho berasal dari bahasa Arabyaitu dari kata RODIYA yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya

Allah berfirman : “Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-selamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar”. Al-Maidah(5);119

Maksud kalimat Allah Ridho terhadapnya adalah Allah meridhai segala perbuatan-perbuatan mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap nikmat yang telah dicurahkan Allah kepada mereka.
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama(masuk islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho pada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-selamanya.mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (QS At Taubah (9);100)

Dari dua ayat di atas dapat di pahami bahwa sifat ridho merupakan sifat yang terpuji yang di miliki oleh Allah dan juga di miliki oleh orang-orang yang sholeh seperti para sahabat Nabi, dari kaum Muhajirin dan Anshor
Kita diperintahkan oleh Allah agar memiliki sifat ridho atau senang terhadap orang lain ketika orang itu orang sholeh, suka berbuat kebajikan. Sebaliknya kita juga di perintah membenci orang yang membuat kerusakan di muka bumi yang membahayakan kepada orang lain aplagi orang banyak.

Sesungguhnya Allah tidak ridho kepada orang-orang yang fasik itu. (QS At-Taubah(9);96)


Jika kamu kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.(QS Az-Zumar (39);7)

Ada contoh dalm kehidupan yaitu seorang anak harus ridho terhadap kedua orang tuanya dalam arti harus senang dan bangga dengan kedua orang tuanya, bagaimanapun kondisi fisik, ekonomi, status social kedua orang tuanya.

Rasulullah SWT pernah bersabda :
Ridho Allah kepada seorang manusia tergantung kepada ridho kedua orang tuanya. (Al-Hadits)
Dan juga Allah memerintahkan kepada kita untuk ridho terhadap pemberian dan ketetapan Allah.

Allah berfirman : Jikalau mereka sungguh-sungguh ridho dengan apa yang di berikan Allah dan RasulNyakepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi Kami, Allah akan memberikan sebagian dari karuniaNya dan demikian (pula) RasulNya , Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,”(tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka) (QS At-Taubah(09);59)